Pangaribuan(Pelita Batak): Kampanye terbatas pasangan calon nomor 3 Chrismanto Lumbantobing-Hotman P Hutasoit (TOMAN) dihadiri ribuan masyarakat simpatisan TOMAN di Kecamatan Pagaribuan di Lapangan Desa Pakpahan, Minggu 8 April 2018. Artis Batak Marsada Band tampak hadir menghibur warga.
"Kami cinta kepemimpinan Torang Lumbantobing, sehingga kami bersedia sebagai relawan pemenangan Chrismanto-Hotman (TOMAN) pada pemilihan 27 Juni nanti. Torang Lumbantobing merupakan kepala daerah yang merakyat, yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat desa dan daerah terpencil," ungkap Uttuk Pakpahan yang juga ketua PAC Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Pangaribuan.
Masyarakat Kecamatan Pangaribuan menurutnya, memberikan hati besar kepada pasangan calon TOMAN, agar membangun dengan baik Kabupaten Tapanuli Utara ini, termasuk Kecamatan Pangaribuan.
R Simatupang (mantan Kepala Desa) yang juga Ketua Kordinator pemenangan TOMAN Kecamatan Sipahutar mengaku sudah kenal Bapak Torang Lumbantobing. "Dia merupakan mantan pimpinan saya, beliau sebagai Bupati dan saya sebagai Kepala Desa. Beliau sangat peduli terhadap kecamatan dan desa, juga selalu berkordinasi dengan kepala desa soal keluh kesah para petani melalui kepala desa," bebernya.
Untuk itu R Simatupang mengklaim bersama masyarakat Kecamatan Sipahutar berkomitmen untuk memenangkan Chrismanto-Hotman (TOMAN) sebagai Bupati Tapanuli Utara Periode 2019-2024. "Pasangan ini merupakan pasangan yang ideal untuk membangun Tapanuli Utara ke depan ke arah yang lebih baiknya," serunya.
Christmanto berjanji bila terpilih akan mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk membangun dan memajukan Taput. "Percayalah kepada kami, bila terpilih sebagai pemimpin kami akan sungguh-sungguh mengabdi untuk kemajuan dan pembangunan bonapasogit," katanya.
Lanjut Christmanto, dia akan memberikan perhatian kepada masyarakat petani. "Harga pupuk tetap akan kita subsidi, apabila harga pupuk per-sak Rp 100.000 , masyarakat cukup membayarkan Rp 50.000, setengah lagi subsidi dari pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara,dan itu terlaksana apbila kita terpilih sebagai pelayan (parhobas) kepada masyarakat Kabupaten Tapanuli Utara." ujarnya.
Ketua Umum (Ketum) Pemenangan TOMAN, Torang Lumbantobing dalam orasinya mengatakan dirinya selama dua periode menjadi Bupati Tapanuli Utara disebut sebagai bupati kampungan (parhuta-huta) , dan pernyataan itu saya terima. Sebab masa saya Bupati jarang bertugas keluar daerah, saya lebih suka bertatap muka dengan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, sebab masyarakat Tapanuli Utara sebagian masih dapat saya katakan belum merdeka," katanya.
Arti sebagian belum merdeka, lanjut Toluto, masyarakat belum semua mendapat fasilitas yang memadai. Salah satu contoh di Kecamatan Parmonangan, masih ada desa dan dusun belum dapat dilalui kendaraan roda dua, sehingga hasil pertanian tidak dapat diangkut, malah hasil pertanian jadi busuk dan tidak dapat dipasarkan.
Masa jabatan Toluto sebagai Bupati Tapapanuli Utara, dia mengaku telah mengalokasikan anggaran agar dari desa ke dusun dapat dilalui roda dua, yakni dari desa Parratusan ke Sidondamon dan Tumus, tembusnya ke desa Hajoran. "Oleh karena itu, melalui pasangan calon TOMAN, jalan yang belum dapat dilalui di desa dan kecamatan merupakan prioritas pasangan nantinya dan juga penyaluran bantuan dari pusat kepada masyarakat Tapanuli Utara akan terealisasi dengan baik sesuai petunjuk teknis dari pusat," ungkapnya.
Toluto menegaskan tidak akan mau mengatakan program pusat itu merupakan program daerah hanya untuk merebut perhatian masyarakat pada kepentingan Pilkada sesaat. "Tentu program pusat ya program pusat, program daerah ya program daerah," cetus Torang Lumbantobing. Selain Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) bagi masyarakat miskin, Presiden Joko Widodo meluncurkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang tadinya dikenal sebagai Kartu Perlindungan Sosial (KPS), dan inilah merupakan program Pemerintah Pusat (Nasional), bukanlah program daerah Kabupaten Tapnuli Utara.
"Semua masyarakat indonesia yang mendapat ini dengan sesuai prosedur, bahkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) menggunakan anggaran sebesar Rp 6,2 triliun dan setiap keluarga akan mendapatkan Rp 200 ribu per bulan," jelas Torang Lumbantobing.(FH)